Bagikan artikel ini :

Pembaruan Pikiran

Roma 12:1-8

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
-Roma 12:2

Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Roma, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini.” Arti perkataan Paulus tersebut, apa sih? Kita hidup di dunia, tapi tidak boleh jadi serupa dengan dunia. Lalu kita harus bagaimana?

Pertumbuhan karakter dan sosial seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan bagaimana ia dibesarkan. Contohnya dalam hal logat bicara, makanan kesukaan, tingkah laku, dan sebagainya. Tingkah laku kita sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekitar kita semasa kecil. Misal, kalau dulu waktu kecil kita tinggal di lingkungan rumah yang keras, bicara dengan suara keras, nada bicara disentak-sentak, maka saat dewasa tanpa sadar kita bisa terbawa mempunyai watak keras.

Kita menjadi pribadi yang punya karakter seperti sekarang karena sejak muda dibesarkan dalam lingkungan yang berkarakter seperti itu, Nah, kalau sudah terbentuk dari sononya seperti itu, lalu gimana cara ngubah-nya? Iya memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa.

Di dalam suratnya, Paulus menyebut tentang orang-orang yang berada dalam “keadaan mental yang tercela”. Mereka penuh dengan ketidakadilan, kefasikan, iri hati, kedengkian, tipu daya yang merusak. (Rm. 1:28-31). Semua ini adalah sifat mental yang merusak, kita harus mau berubah dari karakter-karakter ini.

“…. tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” Nah, inilah inti masalahnya. Bukan soal logat bicara, makanan yang kita sukai, atau tingkah laku yang dipersoalkan, melainkan yang menjadi tekanan adalah pada “pembaharuan budimu”. Kata “budi” dalam ayat ini adalah pikiran dan akal budi kita. Jadi, fokusnya ada pada pembaruan pikiran kita. Kata “pikiran” mencakup sikap, kesanggupan berpikir, dan apa yang cenderung kita pikirkan.

Apa yang sedang Anda pikirkan saat ini? Apakah pikiran yang memuliakan Tuhan Yesus? Atau pikiran jahat, iri, asumsi, manipulatif, dan kotor? Ayo berubah! Jangan sama dengan dunia yang mengajarkan pamer diri, cari perhatian, haus pujian, gila harta, gila hormat, dan akhirnya gila beneran. Hayuu waras! Mari berubah.

Refleksi Diri:

  • Karakter apa yang sejak kecil sudah terbentuk yang Anda rasa perlu diubahkan?
  • Tekad apa yang akan Anda ambil untuk mengalami pembaruan budi