Bagikan artikel ini :

Salam Spesial Penuh Kasih Karunia

2 Yohanes 1:1-3

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih.
- 2 Yohanes 1:3

Kalimat di atas adalah salam yang umum kepada jemaat. Meski umum tetapi salam ini spesial. Kenapa? Dikatakan kasih karunia, rahmat, dan damai se-jahtera menyertai kita, ini merupakan tiga hal indah.

(1) Kasih karunia. Sebagai orang percaya, kita hidup karena kasih karunia. Ka-lau bukan karena kasih karunia kita tidak mungkin percaya Tuhan Yesus. Seringkali orang berpendapat kasih karunia merupakan hadiah sehingga dianggap remeh. Kita sebetulnya amat memerlukan kasih karunia meski kita sama sekali tidak ber-hak untuk mendapatkannya. Tuhan-lah yang memberikannya sehingga kita men-jadi percaya, padahal Dia tidak punya kewajiban melakukannya.

(2) Rahmat atau belas kasihan. Manusia adalah makhluk berdosa, tidak ada alasan sama sekali Allah memilih kita. Kita sebetulnya tidak pantas. Roma 3:10-11 berkata, “Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.” Mengapa Tuhan masih mau mencari manusia yang melawan, mengecewakan, dan memberontak terha-dap diri-Nya? Belas kasihan Tuhan saja. Jika melihat pengorbanan Tuhan Yesus sebagai sesuatu yang normal-normal saja, pasti ada yang salah dengan diri kita. Mengapa Yesus mau datang ke dunia, menderita, mati di kayu salib menanggung hukuman yang paling mengerikan untuk kita? Jawabannya tidak sederhana, tidak biasa. Sungguh belas kasihan yang begitu besar.

(3) Damai sejahtera. Damai yang dimaksud bukan dalam kondisi baik-baik saja, keluarga sehat semua, pekerjaan, keuangan aman atau tidak ada virus. Je-maat awal pada zaman itu mengalami banyak tantangan, tetapi dikatakan damai sejahtera menyertai mereka. Meski dalam situasi yang tidak baik, mereka tetap bisa merasa damai. Sumbernya bukan ditentukan keadaan, tetapi berasal dari Allah sendiri.

Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera menyertai kita. Hidup kita tidaklah hampa melainkan berlimpah kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera. Marilah kita syukuri karena Tuhan sudah begitu baik. Janganlah terlalu mengkhawatirkan hidup, jalanilah hidup dengan tenang dan setia kepada Tuhan. Terakhir, jangan sia-siakan hidup kita. Jika Anda belum percaya kepada Tuhan Yesus, percaya dan terimalah Dia di dalam hati Anda.

Refleksi Diri:

  • Apa syarat utama agar hidup seseorang tidak terasa hampa?
  • Bagi Anda pribadi, apa tanda utama bahwa Tuhan begitu mengasihi Anda?