Bagikan artikel ini :

Following Christ's Footsteps (Mengikuti Jejak Kristus)

Yohanes 13:1-16

EKSPRESI PRIBADI

Apakah Anda pernah mendapat tawaran untuk melayani? Apa yang menjadi respon Anda saat mendapat tawaran itu, dan mengapa Anda berespon demikian? Bagikan dalam kelompok!

EKSPLORASI FIRMAN

Melalui kisah pembasuhan kaki para murid oleh Tuhan Yesus, ada satu point penting yang ingin disampaikan oleh penulis Alkitab, melayani sesama adalah bagian esensial dalam menghidupi iman Kristen. Ada yang kurang lengkap dari iman seorang percaya jika ia tidak melayani sesamanya. Karena melayani adalah wadah bagi orang Kristen untuk mempraktekan iman yang kita miliki, yaitu dengan menunjukkan kasih kepada sesama sebagaimana yang Tuhan Yesus sendiri sudah tunjukkan kepada kita. Kita percaya bahwa kita yang sudah dikasihi oleh Allah dipanggil untuk meneruskan kasih itu kepada orang disekitar kita.

Ada beberapa prinsip melayani yang dapat kita pelajari dari kisah ini. Pertama, pelayanan sejati adalah tempat kita melatih kasih ilahi. Pelayanan sesungguhnya ditujukan kepada semua orang tanpa membedakan, bahkan kepada mereka yang pernah dan akan menyakiti kita. Saat Tuhan membasuh kaki para murid Ia sudah tahu bahwa Yudas akan berkhianat dan Petrus akan menyangkal Dia. Akan tetapi, sekalipun demikian Tuhan tetap merendahkan diri-Nya, memposisikan diri-Nya sendiri sebagai seorang budak, sekalipun Ia adalah Allah dan guru mereka. Ini satu perwujudan kasih yang agung, kasih Ilahi. Saat kita melayani sesama kita, ambil contoh dalam konteks gereja, kita tidak bisa memilih siapa yang kita akan layani, kita menjadi pelayan baik bagi sahabat dekat kita, keluarga, maupun orang yang tidak kita kenal bahkan orang yang berkonflik dengan kita. Ini adalah kesempatan yang amat baik untuk kita melatih mempraktekan kasih Allah dalam diri kita.

Kedua, apa yang menghambat kita melayani orang yang kita benci adalah keangkuhan hati kita yang menyimpan rasa sakit, rasa diri benar, dan rasa diri sebagai seorang korban. Pelayanan, sebagaimana yang dicontohkan Tuhan mengajarkan kita untuk menyingkirkan perasaan-perasaan itu dan menggantinya dengan kebaikan. Sebagaimana yang Tuhan sendiri ajarkan untuk membalas kejahatan dengan kebajikan. Ini semangat sesungguhnya dalam melayani yang dapat kita pelajari, bahwa amat sangat mungkin kita mengerjakan firman Tuhan. Pelayanan adalah tempat kita belajar mempraktekan iman dan meneguhkan iman kita untuk kita bawa dalam kehidupan sehari-hari.

Saya percaya pelayanan di gereja adalah tempat terbaik untuk kita mengalami berbagai kesempatan belajar mempraktekan iman kita mengasihi, dan membalas yang jahat dengan kebaikan. Kedua hal ini hanya contoh singkat dari banyaknya hal yang dapat kita pelajari dari melayani Tuhan dan sesama. Akan tetapi saya juga percaya pelayanan tidak dibatasi oleh tembok gereja saja, kita juga dipanggil untuk melayani keluarga, masyarakat, dan dimanapun kita berada. Karena spirit sesungguhnya pelayanan ialah menghidupi dan mempraktekan iman kita, melihat bagaimana indahnya dampak yang dihasilkan dari menghidupi ajaran Tuhan, dan makin dikuatkan dan diteguhkan melalui buah pelayanan tersebut. Mari melayani dimanapun kita berada, supaya keberadaan kita senantiasa jadi berkat.(DK)

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa orang percaya harus terlibat dalam pelayanan ? Apa dasarnya?

Penerapan

Sudahkah saya melayani? Jika belum apa yang menghambat saya, dan bagaimana saya harus mengusahakan agar saya dapat berbagian dalam pelayanan? Jika sudah melayani, pelajaran iman apa yang semakin diteguhkan melalui pelayanan itu?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.