Bagikan artikel ini :

Kristus Yang Mengubahkan Hidup

Kisah Para Rasul 3:1-10

Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!”
- Kisah Para Rasul 3:6

Jika Anda ditanya seperti ini, “Apa hal yang paling mengubahkan hidup Anda?” Bagaimana jawaban Anda? Setiap orang pasti mempunyai jawaban yang berbeda. Kebanyakan mungkin berpikir kalau memiliki banyak uang maka hidupnya akan berubah. Beberapa yang lain mungkin berpendapat kalau dirinya sehat dan tidak memiliki kekurangan fisik tentu hidupnya akan lebih berbahagia.

Pengemis di dekat pintu gerbang Bait Allah lumpuh sejak lahir. Banyak kesulitan yang dihadapinya dengan keterbatasan yang dimilikinya. Belum lagi orang yang memiliki cacat fisik tidak diperkenankan masuk dan mencicipi kekudusan Bait Allah. Hidupnya terisolasi dari orang-orang yang datang ke sana. Kehidupan yang dijalani hanyalah meminta belas kasihan orang lain karena tiap-tiap hari ia dibawa ke pintu gerbang untuk minta sedekah. Kelumpuhan membuatnya hanya terpaku pada satu cara hidup, yaitu meminta-minta. Ia sudah sangat terbiasa dengan cara hidup seperti itu. Ia merasa itulah jalan hidupnya. Tidak ada yang dapat mengubahkan hidupnya, terkurung dengan segala ketidakberdayaannya.

Petrus dan Yohanes yang melihat orang lumpuh tersebut menunjukkan satu hal yang mengejutkan. Petrus berkata, “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu. Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (ay. 6). Mukjizat terjadi! Orang lumpuh itu untuk pertama kalinya berjalan seperti orang pada umumnya. Lihatlah betapa girangnya orang itu. Ia melonjak, berjalan kian ke mari, melompat-lompat, serta memuji Allah.” (ay. 8) Untuk pertama kalinya ia bisa masuk ke bait Allah untuk memuji Allah. Pujiannya kepada Tuhan mengungkapkan keyakinan bahwa otoritas dan kuasa Tuhan ada di dalam Yesus. Hidupnya berubah bukan karena sedekah, melainkan karena Yesus Kristus yang menyembuhkan dan mengubahkan dirinya.

Hidup yang paling menderita bukanlah hidup dalam kesusahan ekonomi, kehilangan kesehatan, atau mengalami kesulitan-kesulitan hidup lainnya. Hidup yang paling sengsara adalah saat kita hidup tanpa Tuhan Yesus yang bernilai kekal. Sekalipun kita sehat, tidak ada cacat fisik, punya segala sesuatu, tetapi tanpa memiliki Yesus di dalam hati maka kita akan mengalami penderitaan kekal. Hanya Tuhan Yesus yang sanggup mengubahkan hidup Anda.

Refleksi Diri:

  • Apa hal yang selama ini paling mengubahkan hidup Anda? Apakah Kristus atau hal-hal lainnya?
  • Bagaimana Kristus telah mengubahkan hidup Anda?