Menikmati Keseimbangan Hidup
Kejadian 26:1-6, 12-14
Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Kejadian 26:12
Apakah punya kekayaan dan menjadi kaya itu salah? Tidak. Abraham, Ishak, Yakub, Ayub, Daud, Salomo adalah orang-orang yang sangat kaya. Mereka diberkati dengan berlimpah, melebihi orang-orang lain. Ada orang yang menabur dengan bekerja mati-matian tetapi tidak mendapat hasil. Tiba-tiba kena hama, cuaca buruk atau dicuri, habislah semuanya. Namun Ishak sekali menabur, ia mendapat hasil seratus kali lipat.
Ingatlah, yang membuat kita diberkati jadi kaya itu adalah karena Tuhan. Yang banyak terjadi adalah kita lebih sering mencari berkat, bukan sumber berkat itu. Fokus kita pada kekayaan duniawi bukan pada kekayaan sorgawi. Nah, kalau sudah demikian, percuma. Kita salah karena telah jadi budak atas harta. Tuhan tidak senang itu, Dia mau kita jadi tuan atas harta.
Jika harta jadi tuan di dalam hidup maka kita dibelenggu dan diperbudak oleh harta. Itu membuat kita menderita. Akan datang segala kekhawatiran, ketakutan, kekikiran, kerakusan, dan ketegangan. Kita tidak lagi bisa menikmati harta dan kehidupan kita. Semua terfokus pada harta, bagaimana mendapatkan harta sebanyak-banyaknya. Hidup jadi tidak lagi rileks. Tidak ada lagi hari-hari tenang, hilang sudah sukacitanya. Bahkan bisa timbul segala macam yang jahat ketika kita mulai cinta akan uang.
Kita perlu bekerja selagi hidup karena hidup memang perlu uang. Namun, jangan habiskan hidup kita hanya untuk mengejar harta, omzet, orderan sehingga kerja “gila-gilaan”. Atau sebaliknya jangan pula bermalas-malasan. Kalau mau berhasil dalam pekerjaan, kita harus rajin dan giat bekerja.
Ada suatu keseimbangan. Tuhan mau kita bahagia dan seimbang supaya bisa bekerja dengan baik dan juga menikmati hidup.
Nikmatilah hidup. Kita bisa menikmati lezatnya caramel machiato, almond croissant, entah Anda menikmatinya sendiri, monggo... atau bersama keluarga atau teman, ya monggo... Nikmatilah hasil keringat dan harta Anda, sendiri atau dengan berbagi kepada sesama. Melihat orang bahagia itu juga membahagiakan hati.
Yuk aaah, saya mau nikmati harta berkat dari Tuhan Yesus. Hayuu siapa mau ikut? Kita makan pangsit kuah aja nanti saya bayarin. Saya makan pangsitnya, kamu makan kuahnya.. hahaha..
SUMBER BERKAT DI DUNIA ADALAH YESUS. TIDAK PERLU KERJA MATI-MATIAN, ANDA HANYA PERLU KESEIMBANGAN DALAM MENJALANI HIDUP.