Bagikan artikel ini :

Tugas Kita Hanya Menabur Dan Menyiram

Markus 4:13-20

Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.”
- Markus 4:20

Paulus berkata, “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.” (1Kor. 3:6). Pekerjaan misi adalah sebuah misteri karena kita tidak tahu kapan benih akan jatuh di tanah yang subur. Sebagai contoh, Gereja Reformed di America (RCA) meluncurkan pekerjaan misi di Kalimantan Barat pada tahun 1836. Belasan misionaris beserta dengan keluarga mereka bekerja kurang lebih dua belas tahun di tanah ini, dengan pengorbanan harta, tenaga, dan nyawa mereka. Namun, pada akhirnya tidak ada satu pun jiwa yang dimenangkan dan misi itu harus ditutup pada tahun 1849. Benih jatuh di tanah yang berbatu-batu. Awal abad ke-20, tahun 1905, giliran misi Methodis. Mulanya pekerjaan misi kelihatan bertumbuh. Gereja-gereja berhasil didirikan di beberapa kota sepanjang pantai Kalimantan Barat. Namun, pada tahun 1927 misi ini kembali ditutup dan gereja-gereja yang sudah berdiri pun satu per satu ditutup. Tibalah waktunya Tuhan. Tahun 1950, saat misionaris OMF masuk kembali ke tanah ini, kali ini benih firman jatuh di tanah yang subur. Orang-orang percaya, gereja-gereja pun berdiri, bertumbuh, dan berbuah berlipat ganda hingga hari ini.

Yesus menggambarkan empat kondisi tanah dimana firman yang ditaburkan mungkin jatuh di atasnya–tanah di tepi jalan, tanah berbatu-batu, tanah bersemak duri, dan tanah yang subur. Firman yang jatuh di tanah tepi jalan tidak pernah bertumbuh. Yang jatuh di tanah berbatu-batu dan bersemak duri tumbuh, tetapi hanya sementara karena mereka akan mati saat kesusahan dan penganiayaan datang menghimpit. Akhirnya, hanya ada satu tanah yang akan menghasilkan iman sejati, yakni tanah yang subur. Benih firman akan jatuh, bertumbuh, berkembang, dan berbuah berlipat ganda di tanah ini.

Kita tidak pernah tahu benih firman itu jatuh di tanah yang bagaimana. Panggilan kita adalah dengan setia dan taat melaksanakan amanat pemberitaan Injil yang disampaikan Tuhan Yesus. Tugas kita hanyalah menyebar dan menyiram. Pada saat-Nya, benih Firman akan jatuh di tanah yang subur dan kita akan bersukacita melihat orang-orang belum percaya diselamatkan.

Refleksi Diri:

  • Siapa orang-orang yang Anda rindu dapat mendengar Injil dan diselamatkan?
  • Apakah Anda sudah berdoa memohon Tuhan mempersiapkan hati orang-orang tersebut yang Anda kabarkan Injil?