Bagikan artikel ini :

Kuasa Firman Allah

Ibrani 4:12-13

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
- Ibrani 4:12

Stephen, seorang komedian asal Chicago, Amerika, di tengah kepopulerannya telah meninggalkan imannya kepada Kristus. Meskipun dibesarkan di dalam keluarga Kristen, ia meragukan Tuhan dan kehilangan imannya setelah ayah dan dua saudara laki-lakinya tewas dalam kecelakaan pesawat. Pada suatu malam, ia kembali memercayai Kristus di jalanan kota Chicago yang dingin saat seorang asing memberikannya Alkitab Perjanjian Baru. Stephen mulai membaca dari khotbah Yesus di bukit mengenai hal kekhawatiran (Mat. 6:27-34). Hatinya berkobar-kobar dan ia berkata, “Saya benar-benar tercerahkan saat itu juga. Saya berdiri di sudut jalan di tengah udara dingin sambil membaca khotbah itu dan hidup saya diubahkan.”

Ayat emas di atas berbicara tentang kuasa firman Tuhan. Konteks “firman Allah” ini mengacu pada semua wahyu yang diucapkan Allah, termasuk yang datang melalui Yesus Kristus, Sang Firman yang menjadi manusia (Yoh. 1:1, 14). Penulis Ibrani memuji kuasa firman Tuhan yang membawa kita ke dalam pengalaman keselamatan pribadi karena anugerah Tuhan, bukan karena melakukan hukum Taurat.

Dua hal yang ditekankan penulis. Pertama, firman Tuhan berkuasa untuk menyingkapkan dosa bagaikan pedang yang memotong jiwa dan roh kita (ay. 12a). Firman Tuhan punya kuasa. Ia aktif bekerja menyelesaikan apa yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan manusia (Yes. 55:11). Kedua, Allah melihat segala sesuatu termasuk motif dan pikiran kita (ay. 12b). Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Kata “membedakan” (discerner) adalah kata sifat dalam bahasa Yunani, artinya mampu menilai. Firman Tuhan mampu menilai pikiran dan niat hati kita. Ingatlah, kita semua nanti harus memberi pertanggungjawaban kepada Tuhan. Karena itu, umat Tuhan harus memperhatikan dan hidup menuruti kebenaran firman Tuhan.

Firman Tuhan penuh kuasa, karena itu kita harus menghargainya lebih dari semua nasihat duniawi. Kita harus rajin membaca, mempelajari, menghafal dan merenungkan firman Tuhan setiap hari. Percayai dan taati kebenaran Alkitab. Hiduplah dengan hati yang terbuka untuk dipimpin dan dikoreksi firman. Dengarkan dan terimalah firman Tuhan yang disampaikan dalam khotbah yang alkitabiah.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda membaca dan merenungkan secara rutin dan melakukan firman Tuhan dalam keseharian? Bagaimana langkah konkritnya?
  • Apa komitmen Anda untuk menjadikan Alkitab sebagai prioritas utama di dalam hidup?